Senin, 19 April 2010

Kisah wafat nya generasi awal salafussholeh..

Berikut ini adalah kisah-kisah keadaan para salafussholeh disaat mereka sakratul maut.

1.Abu bakar Ash-shiddiq.

Sa'at abu bakar rodiallahuanhum menjelang wafat,Aisyah rodiallahuanha berkata:
"Demi umurmu!kekayaan tak akan lagi berguna kalau nyawa sudah ditenggorokan dan dada sudah terasa sesak"
Maka beliau (Abu bakar ash-shiddiq berkata:Jangan berkata spt itu,namun katakan:"Dan datanglah sakratul maut dengan sebenar benar nya,itulah yg kamu selalu lari dari nya"(Qaf:19)
karena ayat itulah abu bakar ash-shiddiq mengatakan hal tsb.

(HR.Ahmad dlm az-zuhd,hlm 136&ibnu sa'ad dlm At-thabaqat:III/196.)

================================================================
2.Umar bin khottob rodiallahuanhum.

Menjelang wafat umar berkata:"Sungguh celaka diriku dan ibuku jika Allah tidak merahmatiku"
(At-thabaqat,ibnu sa'ad III/260)

================================================================
3.Utsman bin Affan rosiallahuanhum.
Ketika beberap sahabat masuk menemui utsman yg tengah menghadapi ajal ia melantunkan:

"Saya melihat mati tak membuat org sedih jadi kekal&tak membiarkan kaum Ad menjadi penguasa bumi dan tempat tempat tinggi,penghuni benteng tidur dalam benteng yg tertutup sementara kematian datang dari puncak gunung yang tinggi"

(At-tabhsirah)

==============================================================
4.Ali bin abi talib rodiallahuanhum.
Ketika ali terluka,ia berkata kpd diri nya sendiri:
"Kencangkan dadamu untuk menghadapi maut,karena skrg mati akan mendatangi mu,jangan takut akan kematian jika ia sudah datang.

==============================================================
5.Muawiyah bin abu sufan rodiallahuanhum.

Menjelang datang nya ajal muawiyah berkata:
"Jika engkau menanyaiku tentang amalku,maka pertanyaan mu adalah adzab,sementara aku tak kuat
menanggung adzab mu,jika engkau maafkan aku,maka engkau adalah robb yang maha pemaaf yang memaafkan dosa hambanya,meski sebanyak butiran tanah"

(At-tabhsirah)

Menjelang wafat muawiyah mengatakan kepada orang-orang yang ada di sekitarnya:
"Bantulah aku untuk duduk,setelah duduk ia bertasbih memuji allah dan berdzikir kepadanya,lalu menangis seraya berkata"wahai muawiyah!,apakah engkau baru ingat allah setelah tua dan lemah?mengapa engkau tak mengingat nya selagi muda?"

Muawiyah lalu menangis dengan suara keras,lalu ia berkata "wahai robb-ku,rahmatilah orang tua yang selalu bermaksiat,yang berhati keras,Ya Allah,maafkanlah kesalahanku,ampunilah dosaku,maafkanlah aku yang tak berharap selain kepadamu dan percaya hanya kepadamu"

(Min Qashashish shalihin.)

Bersambung...

Dikutip dari buku:Detik detik menjelang sakratul maut...karya shalahudin As'said.
penerbit Aqwam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar