Setiap manusia tentu mendambakan kehidupan penuh berkah. Karena itu takheran, jika kita dapati banyak di antara manusia rela mengorbankan harta,tenaga, bahkan nyawa demi mendapatkan berkah. Dan mereka sangat berharap,jika kesempatan dan umurnya ditambah, merasa sangat gembira ketika rizqinyadilapangkan, memiliki keturunan banyak, dan hal-hal lain yang berupakesenangan dan kenikmatan yang diinginkan oleh hati manusia. Menurut merekahal-hal demikianlah yang akan mendatangkan kebahagiaan.
Sudah seyogyanya seorang muslim senantiasa berdo’a kepada Allah subhanahuwata’aala agar melimpahkan keberkahan kepadanya. Hal inilah yang dilakukanoleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alahi wasallam; sebagai qudwah hasanah (suritauladan) bagi kita. Beliau memohon keberkahan kepada Allah subhanahuwata`ala dalam segala urusan.
Berkah adalah menetapnya kebaikan (dari Allah subhanahu wata’aala, pent) didalam sesuatu.
Sungguh apabila berkah terdapat pada sesuatu yang sedikit, niscaya ia akanberkembang menjadi banyak, sedangkan apabila berkah tersebut terdapat padasesuatu yang banyak, maka niscaya ia akan semakin bermanfaat. Dan di antarabuah yang paling agung dari berkah dalam beraneka ragam nikmat yang Allahsubhanahu wata’aala karuniakan adalah dipergunakannya nikmat-nikmat tersebutuntuk keta`atan kepada Allah subhanahu wata’aala.
Keberkahan Allah subhanahu wata’aala juga bisa berupa kendaraan yangkondisinya selalu prima, walaupun sudah tua umurnya, jarang rusak atau mogokMerasakan ketenangan walaupun tidak mempunyai harta yang banyak; Memilikiseorang putri sematawayang yang senantiasa membantu dan mematuhi perintahnyadikaruniai banyak cucu yang menjadi penyejuk mata baginya. Selain itu adapula berupa waktu, sehingga ia dengan mudah memanfaatkan seluruh waktunyadalam rangka ibadah dan ta’at kepada Allah dan memberikan manfaat kepadaorang lain, dan lain-lain.
Tentunya kita selalu berdo’a kepada Allah subhanahu wata’aala agar dijauhkandari hidup yang tidak berkah. Karena banyak pula manusia yang hartanyamilyaran rupiah/dolar, tetapi diperbudak oleh hartanya tersebut. Bantingtulang bekerja dari pagi hingga larut malam, bahkan sampai tidak tidur malamkarena sibuk menghitung uang dan terus-menerus memikirkan bisnis yang lebihmenguntungkan. Ada juga kita dapati seseorang memiliki anak banyak, tetapisemuanya menjadi musuh bagi dirinya, durhaka kepadanya, membuat malu dirinyakarena ulah dan prilakunya yang sangat buruk. Ada pula yang tidak pernahpuas dengan apa yang ia dapatkan, seolah-olah tujuan hidupnya hanya untukmengumpulkan dunia. Na’udzu billahi min dzalik!
Lalu bagaimana berkah dalam hidup itu bisa kita capai? Kiat-kiat di bawahini merupakan solusi dan jawaban dari pertanyaan tersebut, sebagai berikut:
a.. Bertaqwa kepada Allah subhanahu wata’aala.Taqwa merupakan kunci seluruh kebaikan. Allah subhanahu wata’aalaberfirman:
وَلَوْ أَنَّ أَهْلَ الْقُرَى آَمَنُوا وَاتَّقَوْا لَفَتَحْنَا عَلَيْهِمْبَرَكَاتٍ مِنَ السَّمَاءِ وَالْأَرْضِ
“Dan sekiranya penduduk negri beriman dan bertaqwa, pasti kami akanmelimpahkan kepada mereka berkah dari langit dan bumi.” (QS. Al-A`raf :96)
Allah subhanahu wata’aala juga berfirman:
وَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا (2) وَيَرْزُقْهُ مِنْحَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ
“Barangsiapa bertaqwa kepada Allah, niscaya dia akan membukakan jalankeluar baginya. Dan Dia memberinya rizki dari arah yang tidakdisangka-sangkanya.” (QS. Ath-thalaq :2-3). Maksudnya dari sisi yang tidakpernah ia perkirakan.Dan “Taqwa” menurut para ulama adalah ‘engkau melaksanakan ketaatan kepadaAllah subhanahu wata’aala berdasarka ilmu dari Allah subhanahu wata’aala,semata-mata mengharap pahalaNya; dan engkau tidak bermaksiat kepadaNyakarena engkau takut terhadap adzabNya.’
Maka jika engkau bertakwa berarti engkau telah mengumpulkan dua hal, yaituperintah dan larangan. Engkau melaksanakan perintah berdasarkan ilmu danmeninggalkan maksiat berdasarkan ilmu,serta engkau betul-betul mengharapkanpahala Allah subhanahu wata’aala atas pelaksanaan perintah-perintahNy atersebut dan engkau sangat takut akan adzab Allah subhanahu wata’aalasehingga meningalkan larangan-larangan- Nya.
b.. Membaca Al-Qur`an.Sungguh Al-Qur`an merupakan kitab yang penuh berkah, obat dan penawar bagiseluruh penyakit hati dan jasad. Allah subhanahu wata’aala; berfirman:
كِتَابٌ أَنْزَلْنَاهُ إِلَيْكَ مُبَارَكٌ لِيَدَّبَّرُوا آَيَاتِهِوَلِيَتَذَكَّرَ أُولُو الْأَلْبَابِ
“Ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah,supaya mereka memperhatikan ayat-ayatnya dan supaya mendapat pelajaranorang-orang yang mempunyai pikiran”. (QS. Shaad: 29).
Dan amal yang shalih merupakan sarana untuk meraih sebuah kebaikan danberkah.
c.. Berdo’a.Nabi shallallahu ‘alahi wasallam senantiasa memohon berkah kepada Allahsubhanahu wata’aala dalam berbagai urusan.
d.. Jujur dalam bermu’amalah.Baik dalam jual beli, sewa-menyewa ataupun transaksi lainnya. Rasulullahshallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Penjual dan pembeli masih memilikihak memilih selama keduanya belum berpisah (dari tempat transaksi). Jikakeduanya jujur dan terbuka (menjelaskan jika ada cacat/kekurangan) , makakeduanya diberkahi dalam jual beli mereka dan jika keduanya menutup-nutupidan berdusta, maka lenyaplah berkah jual beli mereka.” (HR. Al-Bukhari)
e.. Menyelesaikan pekerjaan di waktu pagi.Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam; bersabda, “Semoga Allah subhanahuwata’aala memberkahi ummatku pada waktu pagi mereka”. (HR. Ahmad)
f.. Mengikuti sunnah Rasul shallallahu ‘alahi wasallam dalam setiap urusan
Karena hal itu tidaklah mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan. DariJabir bin Abdullah radhiallhu `anhu berkata, “Bahwa Rasulullah shallallahualahi wasallam memerintahkan agar menjilati jari-jemari dan piring, danbeliau berkata, “Sesungguhnya kalian tidak mengetahui di bagian manaterdapat berkah dari makanan kalian.” (HR. Muslim)
g.. Kesungguhan dalam bertawakkal kepada Allah subhanahu wata’aala.Allah subhanahu wata’aala; berfirman:
وَمَنْ يَتَوَكَّلْ عَلَى اللَّهِ فَهُوَ حَسْبُه
“Dan barang siapa yang bertawakkal kepada Allah, niscaya Allah akanmencukupkan (keperluan)nya. ” (QS Ath-Thalaq: 3).
Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam juga bersabda, “Kalaulah kalianbertawakkal kepada Allah subhanahu wata’aala; dengan sebenar-benarnyatawakkal, niscaya Allah subhanahu wata’aala memberikan rizqi kepada kaliansebagaimana Allah subhanahu wata’aala memberikan rizqi kepada burung, keluardi pagi hari dalam keadaan lapar pulang dalam keadaan kenyang.” (HR. Ahmad).
h.. Melakukan shalat istikharah dalam setiap urusan.Pasrah dan menerima apa yang telah Allah subhanahu wata’aala tentukan,karena hal tersebut pasti lebih baik untuk dirinya di dunia ataupun akhirat.
i.. Tidak meminta-minta kepada orang lain.Rasulullah shallallahu ‘alahi wasallam bersabda, “Siapa saja yang memilikikebutuhan, lalu ia melimpahkan kebutuhannya tersebut kepada orang lain, makayang lebih pantas adalah tidak dimudahkan kebutuhannya dan barangsiapa yangmemasrahkan kebutuhannya kepada Allah subhanahu wata’aala; niscaya Dia akanmendatangkan kepadanya rizqi dengan segera atau menunda kematiannya. ” (HR.Ahmad)
j.. Berinfaq dan bersedekah.Karena keduanya merupakan sarana untuk memperoleh rizqi yang lebih baikyang merupakan karunia Allah subhanahu wata’aala kepadanya. Allah subhanahuwata’aala berfirman:
وَمَا أَنْفَقْتُمْ مِنْ شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ وَهُوَ خَيْرُالرَّازِقِينَ
“Dan apa saja yang kamu infaqkan, niscaya Allah akan menggantinya danDialah Pemberi rezeki yang terbaik”. (QS. Saba`: 39)
Di dalam hadits qudsi disebutkan, Allah subhanahu wata’aala berfirman,Wahai anak Adam berinfaqlah, niscaya Aku akan menafkahimu” . (HR. Muslim)
k.. Menjauhkan diri dari harta yang haramKarena harta haram dalam berbagai bentuk dan rupanya tidaklah membawaberkah sedikit pun dan tidak pula menjadikannya langgeng atau awet. Ayatyang menyatakan tentang hal ini sangatlah banyak, di antaranya firman Allahsubhanahu wata’aala:
يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ
“Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah”. (QS. Al-Baqarah: 276),
Dalam tafsir Ibnu Katsir dijelaskan bahwa maksud ‘memusnahkan riba’ adalahmemusnahkan harta tersebut dari pemiliknya secara keseluruhan ataumeniadakan berkah harta tersebut, tidak bermanfaat bahkan menjadikanpemiliknya diadzab, baik di dunia ataupun di akhirat. Sedangkan maknamenyuburkan sedekah’ adalah memperbanyak harta yang telah dikeluarkansedekahnya atau melipatgandakan berkahnya.
l.. Bersyukur dan memuji Allah subhanahu wata’aala atas segala pemberiandan nikmat-nikmatNya.Allah subhanahu wata’aala berfirman, artinya, “Jika kamu bersyukur,niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu”. (QS. Ibrahim: 7)
m.. Menunaikan shalat fardhu,Allah subhanahu wata’aala; berfirman:
وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا لَا نَسْأَلُكَرِزْقًا نَحْنُ نَرْزُقُكَ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَى
“Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlahkamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rizqi kepadamu. Kamilah yangmemberi rezqi kepadamu dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yangbertaqwa”. (QS. Thaaha : 132)
n.. Terus-menerus beristighfar (memohon ampun kepada Allah subhanahu wataaala).Allah subhanahu wata’aala; berfirman:
فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا (10) يُرْسِلِالسَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا (11) وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَوَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا (12)
“Maka aku katakan kepada mereka, ‘Beristighfarlah (mohonlah ampun) kepadaTuhanmu, sesungguhnya Dia adalah Maha pengampun, niscaya Dia akanmengirimkam hujan kepadamu dengan lebat, dan membanyakkan harta dananak-anakmu, dan mengadakan untukmu kebun-kebun dan mengadakan (pula didalamnya) untukmu sungai-sungai” . (QS. Nuh : 10-12)
(oleh: Abu Thalhah)Sumber : disadur dari risalah “Al-Barakah” , Abdul Malik al-Qosim
Netter Al-Sofwa yang dimuliakan Allah Ta’ala, Menyampaikan Kebenaran adalahkewajiban setiap Muslim. Kesempatan kita saat ini untuk berdakwah adalahdengan menyampaikan buletin ini kepada saudara-saudara kita yang belummengetahuinya.Semoga Allah Ta’ala Membalas ‘Amal Ibadah Kita. Aamiin
DIarsipkan di bawah: renungan hati yang berkaitan:, Hidup penuh berkah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar